BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Bangunan memainkan peranan penting dalam kehidupan masyarakat dan
seringkali mempengaruhi suasana hidup bagi setiap individu. Sebagian besar dari
hidup manusia berada di sekitar atau di dalam bangunan, seperti : perumahan,
kantor-kantor, pabrik-pabrik, rumah sakit, jembatan dan sebagainya. Pengaruh
yang sedemikian luas itu mengakibatkan sektor bangunan memegang peranan
penting dalam meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian suatu negara.
Salah satu elemen struktur yang terdapat dalam bangunan adalah balok.
Balok merupakan elemen struktur yang fungsinya menahan beban lentur. Beban
vertical yang didukung meliputi beban hidup, beban plat, berat tembok dan berat
sendiri balok. Beban horizontal yang ditahan adalah gaya yang ditimbulkan oleh
beban gempa dan angin. Balok menurut letaknya dan fungsinya terdiri dari balok
induk dan anak.
Banyak permasalahan yang terjadi dalam proses pembangunan ini. Yang
menjadi masalah adalah bagaimana mendirikan suatu bangunan dengan cara
seefisien mungkin. Pada umumnya beton berpenampang persegi panjang dengan
tinggi h dan lebar b. Beton mempunyai 2 bagian, daerah tekan dan daerah tarik.
Daerah tekan untuk balok tulangan sebelah ditahan sepenuhnya oleh beton,
sedangkan daerah tarik ditahan oleh baja tulangan. Pada daerah tarik, beton tidak
berfungsi menahan beban, oleh karena itu maka peneliti akan mencoba
mengurangi luasan balok beton bertulang pada daerah tarik.
Penelitian yang akan ditempuh yaitu dengan membandingkan kuat lentur
balok dengan penampang persegi dengan penampang berbentuk I. Dengan
15
harapan apabila sesuai dengan teori maka kekuatannya sama, sehingga dengan
luasan berbeda diharapkan dapat lebih hemat.
1.2 Tujuan penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah :
1. Untuk mengetahui kuat lentur balok beton bertulang apabila luasan badannya
dikurangi menjadi berpenampang I. ( b dan h sama )
2. Untuk membandingkan kuat lentur balok penampang persegi dengan balok
penampang I. ( b dan h sama )
3. Dapat digunakannya balok beton dengan penampang yang lebih ringan.
4. Dapat digunakannya balok beton berpenampang I menjadi inovasi gaya / bentuk
seni bangunan.
1.3 Manfaat penelitian
Penelitian yang dilaksanakan ini diharapkan memberikan masukan yaitu :
1. Secara akademik dapat memberikan variasi tampang balok.
2. Secara praktis, apabila penelitian ini berhasil, diharapkan dapat memberikan
tampang balok yang efisien sehingga dapat menghemat biaya konstruksi.
1.4 Batasan masalah
Dalam penelitian yang dilakukan, ada beberapa lingkup masalah yang dibatasi, yaitu
karakteristik bahan yang digunakan sebagai benda uji adalah sebagai berikut ini .
1. Campuran beton direncanakan dengan menggunakan metode DOE ( Department
Of Environtment ), agar didapat perbandingan yang sama pada setiap sample yang
direncanakan.
2. Ditentukan mutu beton yang digunakan adalah fc’ = 25 MPa.
3. Baja yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan diameter tulangan 12
sebagai tulangan tarik ( tulangan sebelah ) dan 6 mm sebagai tulangan sengkang
dengan fy = 300 MPa.
4. Bahan ikat semen digunakan semen pc merk Holcim.
16
5. Agregat kasar yang digunakan pada penelitian ini adalah batuan pecah dari daerah
Clereng, Kulon Progo, Yogyakarta.
6. Agregat halus yang digunakan adalah pasir yang diambil dari lereng Gunung
Merapi, Sleman, Yogyakarta
7. Benda uji lentur ( balok ) dengan ukuran ( 130 X 200 X 1300 ). Benda uji
berjumlah 6 buah, terdiri dari 3 buah balok berpenampang persegi dan 3 buah
balok yang merupakan balok persegi dengan pengurangan luasan pada daerah
tarik yang selanjutnya akan disebut balok berpenampang I.