PENDAHULUAN
Dalam beberapa tahun belakangan ini, pasar modal Indonesia merupakan satu bentuk pasar dalam pasar keuangan. Pasar ini telah menjadi perhatian banyak pihak khususnya masyarakat bisnis. Hal ini terutama dikarenakan oleh kegiatan pasar modal yang semakin berkembang dan efisien disatu pihak dan dilain pihak meningkatkan keinginan masyarakat untuk mencari alternatif pembiayaan usaha selain bank dan lembaga keuangan bukan bank. Pasar modal sebagai media yang sangat efektif untuk dapat menyalurkan dan menginvestasikan dana yang berdampak produktif dan menguntungkan bagi investor. Oleh yang demikian diperlukan perencanaan dan penelitian yang sungguh-sungguh serta dilandasi pemikiran yang matang.
Syarat utama yang diinginkan oleh para investor untuk bersedia menyalurkan dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasi dan tingkat return yang akan diperoleh dari investasi tersebut. Perasaan aman ini diantaranya diperoleh karena para investor memperoleh informasi yang jelas, wajar, dan tepat waktu sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasinya.
2
Salah satu informasi yang dianggap informatif jika informasi tersebut mampu mengubah kepercayaan (belief) para pengambil keputusan. Adanya suatu informasi yang baru akan membentuk suatu kepercayaan baru dikalangan para investor. Kepercayaan baru ini akan mengubah harga melalui demand dan supply surat-surat berharga.
Seseorang atau perusahaan sebelum melakukan investasi dalam saham diperlukan studi analisis, apakah investasi tersebut layak atau tidak layak dilaksanakan, apakah mendatangkan keuntungan atau sebaliknya. Dalam praktek, transaksi suatu saham berfluktuasi dari hari ke hari. Perubahan transaksi selalu dipengaruhi oleh factor-faktor internal maupun eksternal perusahaan. Faktor internal meliputi ketersediaan informasi (Availability of Information) khususnya informasi akuntansi secara keseluruhan dan nama baik perusahaan. Faktor eksternal perusahaan berhubungan dengan likuiditas pada pasar modal (jumlah order pembelian/penjualan banyak), kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal, tingkat bunga deposito bank, kondisi perekonomian lain secara makro, informasi fluktuasi harga saham, kebijakan pemerintah dan lain-lain.
Laporan keuangan sebagai hasil akhir dari proses akuntansi mempunyai tujuan utama adalah untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi calon investor, kreditur dan para pemakai eksternal, untuk pengambilan keputusan investasi dan keputusan lainnya. Tujuan kedua berkaitan dengan keharusan pelaporan keuangan menyediakan informasi mengenai arus kas untuk membantu investor
3
dan kreditur dalam mengukur prospek arus kas bersih perusahaan bersangkutan. Laporan keuangan terbagi dalam 2 kategori yaitu: Sumber-sumber yang ada pada suatu saat tertentu yaitu neraca dan hasil dari aliran sumber-sumber yang melebihi satu periode dan termasuk didalamnya laporan laba-rugi, laporan laba ditahan dan laporan arus kas.
Untuk mengurangi ketidakpastian investasi para investor memerlukan informasi akuntansi, untuk menilai risiko yang melekat pada investasinya tersebut. Penyajian laporan arus kas akan memungkinkan para investor untuk memprediksi jumlah kas yang mungkin didistribusikan sebagai dividen pada masa yang akan dating serta menilai risiko potensial atas investasi yang ditanamkan. Untuk itu para investor tetap harus berusaha mengikuti perkembangan pasar dan sebanyak mungkin informasi karena dasar dari keberhasilan investasi adalah melakukan keputusan berdasarkan informasi (MakingWell Informed Decisions). Informasi akan menjadi bermanfaat jika dapat membantu seseorang/investor dalam memprediksi hasil-hasil dimasa dating dari berbagai alternative tindakan.
Pada mulanya laporan arus kas belum merupakan bagian dari laporan keuangan, karena sebelum 1971 pelaporan keuangan yang direkomendasikan oleh Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) hanya neraca dan laporan rugi/laba. Dalam perkembangan berikutnya yang dilator belakangi oleh keinginan investor, kreditor dan pemakai lainnya muncul laporan dana (fund
4
statement) sebagai bagian dari laporan keuangan. Pada saat itu laporan dana bersifat sukarela dan posisinya dalam laporan keuangan masih sebagai suplemen.
Laporan arus kas baru diwajibkan pada tahun 1987 dengan dikeluarkannya Statement of Financial Accounting Standar (SFAS) No. 95 oleh FASB tentang Statement of Cash Flow yang kemudian menjadi efektif sebagai bagian dari laporan keuangan tahunan setelah tanggal 15 Juli 1988. Merekomendasikan untuk memasukkan laporan arus kas untuk menaksir likuiditas perusahaan, fleksibilitas perusahaan dan keuangan, profitabilitas dan risiko.
Di Indonesia, usaha untuk meningkatkan pengungkapan laporan keuangan ditandai dengan dikeluarkannya Standar Akuntansi Keuangan (SAK) pada tanggal 7 September 1994 oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang mulai berlaku tanggal 1 Januari 1995. Dalam pernyataan SAK No.2 dinyatakan bahwa perusahaan harus menyusun laporan arus kas dan harus menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian pelaporan keuangan. Tujuan utama dari laporan arus kas adalah memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu unit usaha selama periode tertentu.
5
Beberapa bukti empiris tentang informasi arus kas menunjukkan adanya ketidak konsistenan hasil yang diperoleh. Hasil penelitian Health dan Lee (1978), Bernard dan Stober (1989), Baridwan (1997), Hastutu (1997), Suadi (1998) dan Triyono (2000) menemukan adanya kandungan informasi dalam laporan arus kas. Sementara hasil penelitian Clubb (1995), Board dan Day (19890 menyatakan bahwa kandungan informasi laporan arus kas memberikan dukungan yang lemah bagi investor.
Penelitian ini diilhami penelitian yang telah dilakukan oleh Lena tan Chooi Yen (1999) tentang pengaruh informasi arus kas terhadap volume perdagangan saham di BEJ. Penelitian tersebut menyatakan bahwa publikasi laporan arus kas khususnya informasi arus kas dari aktivitas operasi mempunyai pengaruh terhadap volume perdagangan saham, sedangkan arus kas dari aktivitas investasi dan pendanaan tidak ada pengaruh terhadap volume perdagangan saham di BEJ.
1.2 Pokok Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya pokok masalah pada penelitian ini adalah apakah ada pengaruh antara arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan terhadap volume perdagangan saham di Bursa efek Jakarta.
6
1.3 Batasan Masalah
Dengan mempertimbangkan keterbatasan yang ada pada penulis, maka penelitian tentang pengaruh informasi arus kas terhadap volume perdagangan saham perusahaan dibatasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode tahun 2003-2006.
Penelitian ini hanya mengamati reaksi pasar modal, berupa volume perdagangan saham dengan dipublikasikannya laporan arus kas.
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara arus kas operasi, investasi, dan pendanaan terhadap volume perdagangan saham diseputar tanggal publikasi laporan keuangan.
1.5 Manfaat Penelitian
7
Penelitian ini mempunyai manfaat bagi penulis dan pihak lain adalah sebagai berikut ;
1. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan kesempatan yang baik untuk menerapkan disiplin ilmu yang telah diperoleh selama mengikuti kuliah. Dan tambahan pengetahuan tentang pengaruh informasi arus kas terhadap volume perdagangan saham.
2. Bagi Pihak Lain
Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan masukan untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan arus kas dan volume perdagangan saham. Dan dapat sekiranya digunakan sebagai tambahan informasi bagi pengembangan penelitian lebih lanjut.
1.6 Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini disusun secara tertur dalam bab per bab yang masing-masing bab dibagi menjadi sub bab, dengan tujuan mempermudah pembahasan serta untuk mempermudah pembaca memahami garis besar penelitian ini. Isi dan bahasan ini disajikan dalam bentuk sistematika sebagai berikut :
8
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang latar belakang masalah, pokok permasalahan, batasan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini diuraikan kerangka teori yang digunakan sebagai landasan untuk memecahkan masalah yang dibahas dan perumusan hipotesis dalam penyusunan skripsi ini.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini merupakan landasan metodologi penelitian, yang merupakan acuan analisis ilmiah dalam mewujudkan hasil penelitian yang mencakup pemilihan sample, sumber data, variable penelitian, metode analisis data dan pengujian hipotesis.
9
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis mencoba menganalisa dan membahas pengaruh arus kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan terhadap volume perdagangan saham berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini akan mencoba memberikan kesimpulan dari seluruh bahasan penulisan dan juga saran yang mungkin dapat diajukan dan dilaksanakan untuk penelitian selanjutnya.