BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, Undang - Undang Dasar 1945, Undang - Undang No.32 Tahun 2004, Undang – Undang No.18 Tahun 1999, Usaha Jasa Konstruksi diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat. keputusan Presiden Republik Indonesia No. 18 Tahun 2000, petunjuk-petunjuk teknis pelaksanaan tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Organisasi pemerintah, petunjuk teknis pelaksanaan Keppres No. 18 Tahun 2000 tentang Keputusan bersama Menteri Keuangan Republik Indonesia dan Kepala Badan Perencana Pembangunan nasional No.S42/A/2000 No. S2262/0.2/05/2000 tentang petunjuk teknis pelaksanaan Keputusan Presiden No. 18 tahun 2000 tentang Pedoman pelaksanaan Pengadaan barang/Jasa Organisasi Pemerintah tertanggal 3 Mei 2000.
Dalam rangka ini salah satu kewajiban Bangsa Indonesia, dalam mewujudkan pembangunan Indonesia yang adil dan makmur lahir dan bathin , maka dilaksanakan Tender pada tahun 2006 pembangunan sarana ibadah yaitu Optimalisasi mesjid dilingkungan Dinas Tata Ruang dan Permukiman Propinsi Jawa Barat yang berlokasi di jalan kawaluyaan indah No. 4 Bandung pada tanggal 7 April 2006. tender ini diikuti oleh beberapa perusahaan dengan syarat prakualifikasi, sesuai dengan pasal 8 UU JK syaratnya antara lain harus memiliki tenaga usaha ahli dan terampil, perencana, pelaksana dan pengawas konstruksi yang berbentuk Badan Usaha dan juga diharuskan memiliki :
a. memenuhi ketentuan tentang perizinan usaha di bidang jasa konstruksi,
b. memiliki sertifikasi, klasifikasi dan kualifikasi perusahaan jasa konstruksi
Syarat Keahlian dan Keterampilan berdasarkan Pasal 9 UU Jasa Konstruksi, adalah :
1. Perencanaan konstruksi dan pengawas konstruksi, orang perorang harus memiliki sertifikat keahlian.
2. Pelaksana konstruksi orang perorang harus memiliki sertifikat keterampilan kerja dan sertifikat keahlian kerja
3. Orang perorang yang dipekerjakan oleh Badan usaha sebagai Perencana konstuksi atau pengawas konstruksi atau tenaga tertentu dalam badan usaha pelaksana konstruksi harus memiliki sertifakat Keahlian Kerja.
4. Tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan keteknikan yang bekerja pada pelaksanaan konstruksi harus memiliki sertifikat keterampilan dan keahlian kerja. kesemuanya ini harus melalui pelatihan dari satu minggu sampai 2 bulan.
Sebagaimana telah disebutkan diatas bahwa pekerjaan optimalisasi melalui tender, yang diikuti oleh beberapa perusahan yang kemudian dimenangkan oleh CV. Jabar Karya Utama. Setelah melalui masa sanggah maka dibuatkan Surat Perjanjian Pekerjaan Pelaksanaan (SPPP) dengan jangka waktu pelaksanaan 60 (enam puluh) hari kalender tahun anggaran 2006 dengan biaya Rp.99.500.000,- dan disyaratkan bahwa perusahaan harus membuat surat jaminan pelaksanaan sebesar 5% sebesar Rp. 4.975.000,- dan jaminan penawaran sebesar Rp. 2.000.000,-.. Pelaksanaan Optimalisasi Masjid ini meliputi pekerjaan dengan rekapitulasi Bill Of Quality, sebagai berikut :
1. Pekerjaan Persiapan Rp. 2.633.600,00
2. pekerjaan Dinding Rp. 9.734.400,00
3. Pekerjaan Kusen dan Jendela Rp. 39.298.662,10
4. Pekerjaan Plafond Rp. 14.522.378,00
5. Pekerjaan Pengecatan Rp. 17.465.291,00
6. Pekerjaan Orname Rp. 6.800.000,00
Jumlah Rp. 90.454.331,10
PPn 10% Rp. 9.045.433,00
Jumlah Total Rp. 99.499.764,21
Dibulatkan Rp. 99.500.000,00
(Sembilan puluh Sembilan juta lima ratus ribu rupiah)
Catatan kalau terjadi perubahan dalam pelaksanaan maka perubahan tersebut harus mendapat persetujuan dari kepala dinas, pengawas dan pengawas lapangan dari dinas tersebut alasannya adalah karena ini menyangkut pembayaran tambahan beban Negara. dan sebaliknya apabila terjadi pekerjaan kurang maka harus mendapat persetujuan juga, sampai soal laporan harian minggunan harus dibuat, sesuai dengan ketentuan jadwal, dan apabila terjadi one prestasi /default maka jaminan akan dicairkan jadi milik Negara. Namun pekerjaan ini Alhamdulillah dapat selesai tepat waktu dengan catatan ada pekerjaan tambah tapi pekerjaan lebih lanjut tersebut tidak dibayar sampai sekarang ini.
Pada bagian ini diuraikan faktor-faktor apa saja yang menjadi dasar motivasi pekerja yang nantinya akan berdampak kepada kepuasan pekerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dan kemudian gaya kepemimpinan seorang manajer yang bagaimana yang dapat mewujudkan kepuasan tersebut. Sehingga nantinya dapat mewujudkan keunggulan bersaing dengan perusahaan kontraktor sejenis lainnya.
Pekerjaan pembangunan sarana ibadah optimalisasi mesjid di Dinas Tata Ruang dan Permukiman Propinsi Jawa Barat adalah merupakan percobaan mengkaji yang selama ini belum pernah dilaksankaan penelitian. Sejauh mana gaya kepemimpinan seorang manajer terhadap motivasi dan kepuasan pekerja dalam mengerjkan suatu pekerjaan. Disini boleh dikatakan sambil menyelam minum air karena yang diteliti adalah perusahaan dimana saya termasuk salah satu pimpinan perusahaan tersebut. karena dari hasil penelitian ini diharapkan akan sangat berguna bagi perusahaan dalam mencapai tujuan akhirnya yaitu dapat berkiprah dengan baik, menerima untung dan yang terpenting adalah mendapatkan Ridla ALLAH SWT. Seperti tertuang didalam Al-qur’an Surat Yassin Ayat 12 dan 65 “Semua perbuatan manusia dicatat dan dipertanggung jawabkan dihadapan Allah SWT” dan “Pada hari ini kami tutup mulut mereka dan berkatalah kepada kami tangan mereka dan memberi kesaksian kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan”.
Menurut Locke (Fred Luthan edisi 10 :243) definisi komprehensif dari kepuasan kerja yang meliputi reaksi atau sikap kognitif, afektif, dan evaluatif dan menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah “keadaan emosi yang senang atau emosi positif yang berasal dari penilaian pekerjaan atau pengalaman kerja seseorang.” Kepuasan kerja adalah “hasil dari persepsi karyawan mengenai seberapa baik pekerjaan mereka mamberikan hal yang dinilai penting.“ Secara umum dalam bidang perilaku organisasi, kepuasan kerja adalah sikap yang paling penting dan sering dipelajari.
Menurut William H.Newman (1968) (Miftah Thoha, 2003;262) kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang lain atau seni mempengaruhi perilaku manusia baik perorangan maupun kelompok. Dan satu hal yang perlu diingat bahwa kepemimpinan tidak harus dibatasi oleh aturan-aturan atau tata karma birokrasi. Kepemimpinan bisa terjadi dimana saja, asalkan seseorang menunjukkan kemampuannya mempengaruhi perilaku orang lain kearah tercapainya suatu tujuan tertentu.
Dengan kata lain, seorang pemimpin selain memiliki hak dan kekuasaan untuk memerintah dan memiliki kewajiban untuk memerintah / mengatur segala sesuatunya dengan benar sesuai dengan tujuan organisasi. Tetapi juga harus memiliki gaya kepemimpinan yang dapat diterima oleh orang lain dalam hal ini bawahanya, karena secara langsung maupun tidak langsung seorang pemimpin juga akan mendapat penilaian dari cara dia memimpin dan tanggung jawab.
CV.Jabar Karya Utama pun pada hakekatnya merupakan suatu organisasi. Dengan sendirinya diperlukan usaha dan dukungan dari pihak – pihak yang terkait agar suatu organisasi dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Melaksanakan seleksi secara ketat dan mengadakan pelatihan secara rutin terhadap pekerja ternyata tidak cukup menjamin bahwa suatu organisasi dapat melaksanakan tugas yang diembannya secara efektif dan efisien. Terpenuhinya standar tugas dari suatu organisasi sangat tergantung pada berbagai faktor yang saling berinteraksi satu sama lain. Faktor – faktor tersebut antara lain manusia sebagai tenaga kerja, mesin dan peralatan, manajemen, kebijakan – kebijakan organisasi, kondisi kerja dan lain sebagainya.
Manusia sebagai unsur organisasi merupakan faktor yang berperan penting dalam menentukan sukses atau tidaknya suatu organisasi. Dalam peningkatan kualitas dan profesionalisme, perusahaan harus berusaha memanfaatkan sumber daya manusia yang dimilikinya. Pemanfaatan sumber daya manusia secara optimal merupakan kunci utama pengembangan organisasi agar organisasi dapat berjalan lancar dan efisien. Sumber daya yang sifatnya dinamis memiliki kemampuan berkembang tanpa batas dan jika tidak didukung oleh sumber daya manusia yang terlatih dan professional, organisasi yang memiliki peralatan yang canggih dari teknologi paling baru akan sulit dalam mencapai tujuannya. Demikian pula sebaliknya, bila organisasi sudah memiliki sumber daya manusia yang terbaik tidak memiliki sumber daya yang lain sebagai pendukungnya maka akan sulit juga untuk mencapai tujuan tersebut.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia akan dapat tercapai bila perusahaan mampu mengenali kemampuan sumber daya manusia yang dimilikinya. Perusahaan akan lebih mudah mengambil keputusan jika mengetahui kinerja para pekerja. Penilaian kinerja perlu dilakukan untuk mengenali, mengukur dan mengembangkan kinerja pekerja.
Bertitik tolak pada kenyataan diatas, faktor tenaga kerja memegang peranan penting demi suksesnya tujuan suatu perusahaan. Itulah sebabnya ada kebutuhan mendesak untuk melihat secara seksama terhadap faktor tenaga kerja.
Setelah terpenuhi kebutuhannya, maka pekerja akan mendapatikan kepuasan di dalam dirinya maupun dalam bekerja, sehingga akan menimbulkan semangat kerja yang tinggi dan secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap prestasi kerja. Dan pada akhirnya produktivitas pekerja akan meningkat dan tujuan perusahaan dapat tercapai.
Untuk itu masalah penelitian pada tugas akhir ini diberi judul :
“PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN MANAJER TERHADAP KEPUASAN PEKERJA DI CV. JABAR KARYA UTAMA UNTUK PEKERJAAN OPTIMALISASI MESJID DI DINAS TATA RUANG DAN PERMUKIMAN PROPINSI JAWA BARAT”
1.2 Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang masalah, maka dapat kita lihat bagaimana pentingnya suatu pembahasan mengenai perilaku manusia (pekerja) dalam melaksanakan aktivitasnya disuatu organisasi (perusahaan), dimana manajemen sebagai suatu alat pengontrol kegiatan dalam menggerakkan dan mengarahkan sejumlah karyawan untuk menuju suatu tujuan dan sasaran-sasaran perusahaan.
Tentunya kita pun menyadari bahwa setiap pekerja di suatu organisasi mempunyai arti yang sangat penting. Sementara itu, kepuasan kerja menjadi masalah yang sangat kompleks karena menyangkut perilaku individu yang berbeda-beda. Kepuasan kerja ini pun pada akhirnya menjadi masalah yang sangat penting terbukti dengan besarnya manfaat baik bagi kepentingan individu (pekerja) dan perusahaan dalam rangka meningkatkan kinerja yang baik. Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja yaitu dengan cara melakukan penelusuran terhadap hal-hal yang menjadi motivasi dan kepuasan bagi pekerja dalam rangka meningkatkan prestasi kerjanya. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi dan kepuasan karyawan terhadap gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh perusahaan, maka harus diadakan penelitian mengenai hal tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, maka identifikasi masalah yang diambil oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan kepuasan kerja (X) terhadap kepuasan kerja (Y) di CV.Jabar Karya Utama.
1.3 Batasan Masalah
Untuk menghindari perluasan masalah yang tidak perlu, dan akibat keterbatasan sumber data dan waktu, maka perlu diberikan suatu batasan masalah yang akan menjadi pedoman untuk mencari solusi yang baik, adapun pembatasan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Penelitian dilakukan di CV. Jabar Karya Utama
2. Penelitian dilakukan hanya pada pekerjaan Optimalisasi Mesjid di Dinas Tata Ruang dan Permukiman Propinsi Jawa Barat.
3. Data yang dihimpun dan yang digunakan merupakan data yang didapat dari berbagai sumber yang berhubungan dengan perusahaan dan dari beberapa studi literatur dan juga hasil wawancara dengan sumber yang berkompeten.
4. Pembuatan kuesioner yang berisi tentang faktor-faktor yang dijadikan ukuran dalam mengukur tingkat kepuasan pekerja. Penulis melakukan penyebaran kuesioner kepada para pekerja yang berjumlah 30 orang.
1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian
Berbagai tantangan dan kendala pada saat ini dan dimasa mendatang bagi proses pengembangan perusahaan membutuhkan perhatian yang penuh dari pihak manajemen atau para pengambil keputusan. Oleh karenanya studi ini dibuat sebagai masukkan bagi pihak manajemen perusahaan.
Adapun Maksud dari penelitian ini, adalah :
a. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh gaya kepemimpinan (X) terhadap kepuasan pekerja (Y)
Sedangkan tujuan dari penelitian ini, antara lain adalah :
a. Menelusuri kemungkinan gaya kepemimpinan yang bagaimana yang dapat diterapkan pada perusahaan CV. Jabar Karya Utama.
b. membuat hubungan variabel pengaruh gaya kepemimpinan (X) terhadap kepuasan kerja (Y) para karyawan CV. Jabar Karya Utama.
c. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh gaya kepemimpinan pada era reformasi sekarang ini terhadap motivasi pekerja dan kepuasan pekerja dalam melaksanakan kewajiban mereka sebagai orang-perorang yang menerima imbalan dari jasa.
1.5 Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan hasil penelitian ini, adalah sebagai berikut :
1. Bagi penulis sendiri, penelitian ini sangat berguna sebagai bahan pengukuran diri sendiri yaitu untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan teori manajemen yang dipelajari ditempat kuliah dapat diterapkan dalam praktik dilapangan.
2. Bagi organisasi perusahaan, dapat memberikan informasi secara jelas dan nyata seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan seorang manejer terhadap kepuasan kerja untuk suatu pekerjaan pada masa sekarang.
3. Penelitian ini bagi penulis sebagai suatu jawaban terbuka yang dapat membantu dalam menghadapi masalah yang sama pada masa-masa mendatang dalam membenahi manajemen perusahaan khususnya untuk CV. Jabar Karya Utama.