BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengajaran bahasa Indonesia pada hakekatnya adalah pengajaran keterampilan berbahasa, bukan pelajaran tentang bahasa. Keterampilan-keterampilan berbahasa yang perlu ditekankan adalah keterampilan mendengar, membaca, berbicara dan menulis, semua keterampilan tersebut disajikan secara terpadu (Tachir, 1993 : 2).
Keterampilan membaca dan menulis perlu mendapat perhatian khusus sebab memang sulit menumbuhkan tradisi atau kebiasaan membaca dan menulis atau mengarang. Dipihak lain, karena kita hidup dalam tradisi lisan, pelatihan mendengar dan berbicara siswa cukup banyak mendapat kesempatan dan rangsangan di luar kelas. Tradisi membaca dan menulis memang belum dapat diharapkan dari masyarakat (Sugono, 1995 : 5).
Banyak faktor yang berpengaruh terhadap kemampuan menbaca. Umumnya kemampuan memebaca dimaksud, ditujukan oleh pemahaman seseorang pada bacaan yang dibacanya dan tingkat kecepatan yang dimiliki. Faktor-faktor itu antara lain : (1) Tingkat inteligensi, (2) Kemampuan berbahasa, (3) Sikap, (4) Minat, (5) Keadaan membaca, (6) Kebiasaan membaca, (7) Pengetahuan tentang cara membaca, (8) Latar belakang sosial ekonomi dan budaya, (9) Emosi dan (10) Pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya (Sudarman, 1997 : 5).
Salah satu yang mempengaruhi membaca tersebut adalah minat. Minat baca adalah merupakan hasrat seseorang atau siswa terhadap bacaan, yang mendorong munculnya keinginan dan kemampuan untuk membaca, diikuti oleh kegiatan nyata membaca bacaan yang diminatinya. Minat baca bersifat pribadi dan merupakan produk belajar (Sudarman, 1997 : 44).
Pada masa sekarang ini, pentingnya membaca telah semakin sering diperbincangkan oleh berbagai kalangan masyarakat dalam berbagai kesempatan dan forum. Hal ini sudah merupakan tuntutan kehidupan modern yang terasa semakin mendesak. Kehidupan modern yang salah satu ciri pokoknya adalah perkembangan ilmu dan teknologinya yang semakin menuntut sikap orang mempunyai ketepatan dan kecepatan yang tinggi untuk menafsirkan dan menyerap berbagai informasi. Informasi bukan hanya sumber-sumber lisan tetapi yang terutama dari sumber-sumber yang tertulis. Sekarang ini sumber-sumber tertulis semakin membudaya sehingga dapat terlihat pentingnya membaca. Untuk memperoleh kemampuan membaca, maka minat baca tinggi memegang peranan penting. Tanpa adanya minat membaca maka kehidupan ini akan diwarnai ketertinggalan. Minat membaca harus dipupuk, dibina dan dibimbing (Rosidi, 1992 : 32).
Untuk memupuk, membina dan membimbing minat baca siswa, maka peranan pendidikan baik guru, orang tua, maupun pendidik yang lain sangat menentukan Pendidik harus dapat menciptakan lingkungan yang mendidik karena mereka berfungsi sebagai fasilitator sekaligus motifator. Lingkungan pendidikan yang dimaksud adalah situasi belajar mengajar yang lancar. Selanjutnya diharapkan membaca bukan lagi menjadi beban berat, tetapi merupakan suatu kebutuhan. Sehingga tujuan pendidikan nasional dalam menciptakan manusia pembangunan dapat segera terwujud bahkan usaha mencerdaskan kehidupan bangsa akan membuahkan hasil yang dapat diandalkan.
Minat baca yang tinggi akan berpengaruh terhadap keterampilan berbahasa yang lain (Rosidi, 1992 : 37), misalnya menulis. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki siswa. Seorang penulis dituntut mempunyai kemapuan untuk dapat melahirkan dan menyatakan kepada orang lain apa yang dirasakan, dikehendaki dan dipikirkan dengan bahasa tulis. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting dalam kehidupan modern seperti sekarang ini. Pembinaan yang sebaiknya terhadap pengajaran menulis bukan saja menghasilkan siswa-siswa yang memiliki kemampuan menulis yang baik, tetapi juga akan mengembangkan potensi pengajar bahasa Indonesia yang selama ini sering dikatakan kurang efektif.
Menulis adalah suatu cara yang terbaik untuk mengembangkan keterampilan menggunakan bahasa. Selain itu keterampilan menulis banyak berhubungan dengan pikiran. Sri Hastuti dalam bukunya tulis-menulis, berpendapat bahwa kegiatan tulis-menulis dalam bentuk apa pun sebenarnya melatih setiap penulis berfikir secara teratur, tertib dan lugas (Hastuti, 1982 : 2). Dari hal itu dapat dikatakan bahwa ada hubungan timbal balik antara pikiran dan bahasa. Sebuah teori mengatakan bahwa pikiran dapat dinyatakan sebagai suatu mental bahasa yang terdiri dari tanda-tanda atau lambang-lambang yang istimewa. Oleh karena itu semakin teratur pikiran seseorang diharapkan semakin teratur pula kalimat yang dinyatakannya. Dengan demikian, susunan kalimat yang teratur merupakan salah satu indikatorsi kejernihan pikiran seseorang. Maka jelaslah kaitannya yang erat antara bahasa (terutama bahasa tulis) dengan pikiran seseorang.
Melalui mengarang dapat ditingkatkan keterampilan penyusun kalimat yang merupakan pernyataan dari sesuatu yang dirasakan, dipikirkan, maupun berupa tanggapan terhadap sesuatu, seseorang serta kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai dengan pendapat bahwa manusia tiadak dapat mengembangkan pikiran siswa yang akhirnya sangat mendukung tercapainya tujuan nasional dalam mencerdaskan bangsa sejajar dengan bahasa lain yang telah maju.
Pengajaran bahasa Indonesia pada hakekatnya adalah salah satu cara pembinaan bahasa Indonesia melalui program pendidikan formal. Tujuan pembinaan bahasa Indonesia adalah meningkatkan mutu sikap dan motivasi penggunaan bahasa Indonesia dalam masyarakat Indonesia. Sedangkan tujuan pengajaran bahasa Indonesia adalah mempertinggi kemahiran murid-murid dalam menggunakan bahasa Indonesia (samsuri, 1983 : 41).
Tujuan tersebut akan tercapai apabila bahasa Indonesia mempunyai peranan yang sangat penting didalam kehidupan siswa. Telah diketahui bahwa bahasa Indonesia adalah Bahasa Nasional dan Bahasa Negara dengan peranannya masing-masing. Sehingga pengajaran bahasa Indonesia harus mengarahkan siswa kepada kemampuan menggunakan bahasa Indonesia dalam berbagai fungsiny. Contoh penerapannya adalah dalam keterampilan menulis, yang dalam kenyataannya pengajaran menulis menemuhi berbagai masalah.
Untuk itulah penulis membahas berbagai masalah terutama yang berhubungan dengan faktor yang berpengaruh terhadap pengajaran menulis bahasa Indonesia. Oleh karena itu penelitian ini berjudul : “PENGARUH MINAT BACA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS SISWA KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH HIDAYATUL UMMAH KECAMATAN BALONGPANGGANG KEBUPATEN GRESIK TAHUN PELAJARAN 2008-2009”.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan landasan operasional untuk membina dan mengembangkan pengajaran bahasa Indonesia khususnya dalam menulis.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah tersebut, maka dapat dirumuskan penelitian ini yaitu :
1. Bagaimana minat baca siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Ummah Kecamatan Balongpanggang Kabupaten Gresik tahun Pelajaran 2008-2009.
2. Bagaimana kemampuan menulis siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Ummah Kecamatan Balongpanggang Kabupaten Gresik tahun Pelajaran 2008-2009.
3. Adakah hubungan antara minat baca dengan kemampuan menulis siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Ummah Kecamatan Balongpanggang Kabupaten Gresik tahun Pelajaran 2008-2009.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi objektif tentang pengaruh minat baca terhadap prestasi belajar menulis siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Ummah Kecamatan Balongpanggang kabupaten Gresik Tahun Pelajaran 2008-2009.
2. Tujuan Khusus
Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi objektif tentang :
a) Kemampuan minat baca siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Ummah Kecamatan Balongpanggang kabupaten Gresik Tahun Pelajaran 2008-2009.
b) Kemampuan belajar menulis siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Ummah Kecamatan Balongpanggang kabupaten Gresik Tahun Pelajaran 2008-2009.
c) Ada perbedaan antara prestasi belajar menulis siswa yang mempunyai minat baca tinggi dengan siswa yang mempunyai minat baca rendah siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Ummah Kecamatan Balongpanggang kabupaten Gresik Tahun Pelajaran 2008-2009.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi landasan operasional dalam memberi dan mengembangkan pengajaran bahasa Indonesia khususnya kemampuan menulis.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
Hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman bagi guru untuk menumbuhkan dan mempertinggi minat baca siswa sehingga mempermudah dalam melaksanakan proses belajar mengajar khususnya tulis-menulis.
b. Bagi Siswa
Jika hasil penelitian ini positif (minat baca dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar menulis), maka dapat memacu siswa meningkatkan minat bacanya agar prestasi belajar menulis lebih meningkat.
c. Bagi Kepala Sekolah
Dengan berpedoman pada hasil penelitian ini, kepala sekolah dapat memberi dorongan kepada guru untuk meningkatkan minat baca siswanya agar dapat menulis dengan baik sehingga kemampuan belajar menulis meningkat dengan baik.