BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia mempunyai kebutuhan yang bermacam-macam. Salah satu kebutuhan utama manusia adalah kebutuhan untuk makan. Pada umumnya makanan pokok masyarakat Indonesia adalah nasi. Perkembangan jaman yang kian membutuhkan sesuatu yang serba cepat menimbulkan keinginan – keinginan untuk mengganti nasi dengan alternatif lain yang dianggap lebih praktis misalnya roti, sereal, dan mie instant.
Dalam suasana persaingan yang semakin ketat , mie instant sebagai salah satu alternatif tadi berusaha memasarkan produknya dengan melakukan promosi yang gencar dalam menawarkan keunggulan produknya. Saat ini merk mie instant yang sedang bersaing di pasaran adalah Indomie, Supermie, Sarimie, Salamie dan beberapa merk mie instant baru seperti mie Selera Rakyat dan Mie Sedaap.
Peluang pasar yang terbuka mengakibatkan Mie Sedaap sebagai produk baru berusaha memperkenalkan produknya ditengah masyarakat dengan gencar.Promosi penjualan yang dilakukan dengan membuka posko menjelang hari raya di tempat-tempat strategis seperti di pinggir jalan dan saat ini juga melakukan promosi penjualan dengan membuka posko Mie Sedaap di 30 perguruan tinggi di Yogyakarta, salah satunya berada di STIE Kerjasama.
Dalam pemilihan nama merk, produk Mie Sedaap mempunyai nama yang cukup unik. Sedaap sendiri memiliki arti yang menggambarkan kualitas rasa selain itu nama Mie Sedaap mudah diingat dan diucapkan.
Dalam memutuskan membeli suatu produk, konsumen memiliki motivasi yang dipengaruhi faktor dari dalam maupun dari luar, faktor dari dalam adalah faktor psychologis dari masing-masing konsumen yang tidak sama, sedangkan faktor dari luar biasanya diciptakan oleh ketepatan pemasaran, sehingga motivasi konsumen dalam membeli Mie Sedaap tersebut tidak bisa dilepaskan dari prinsip 4P yaitu : 1. Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat diberikan oleh produk Mie Sedaap kepada konsumennya, antara lain berkaitan dengan nama yang mudah diingat, kualitas rasa, berbagai macam pilihan rasa yang ditawarkan maupun kemudahan memasak.
2. Harga
Harga adalah sejumlah uang yang dikeluarkan untuk mendapatkan suatu produk (Mie Sedaap). Harga yang dimaksud adalah kesan bahwa Mie Sedaap tidak mahal, terjangkau oleh segmen pasarnya.
3. Promotion
Promosi adalah kegiatan yang dilakukan untuk memperkenalkan produk Mie Sedaap kepada masyarakat, seperti adanya promosi penjualan dan iklan. Ketepatan dalam penyampaian iklan baik dalam hal pesan ataupun media akan mampu memotivasi calon konsumennya untuk mencoba. Media televisi saat ini merupakan media yang paling efektif dalam mempengaruhi calon pembeli, untuk mendukung kegiatan iklan ini bisa dilakukan kegiatan lain guna menunjukkan ujud dan rasa yakni melalui promosi penjualan.
4. Place
Place atau saluran distribusi adalah kemudahan di dalam mendaapatkan produk di berbagai tempat, seperti di toko, pasar, warung. Apabila konsumen mudah untuk mendapatkan produk Mie Sedaap, dengan sendirinya pada saat mereka membutuhkan maka produk tersenbutlah yang akan dibeli.
Dalam penelitian ini mahasiswa/mahasiswi STIE Kerjasama merupakan obyek penelitian, karena jika dilihat dari tingkat pendidikannya mahasiswa/mahasiswi STIE Kerjasama dianggap mampu menjawab pertanyaan (Kuesioner ) secara rasional selain itu beragamnya asal daerah akan menjadikan jawaban yang diberikan akan mampu mewakili selera/cita rasa dari beberapa daerah di Indonesia. Pemilihan mahasiswa/mahasiswi STIE Kerjasama pada saat ini dipandang tepat, karena di kampus STIE Kerjasama saat ini terdapat posko Mie Sedaap , dengan demikian diharapkan obyek penelitian diharapkan telah melakukan pembelian serta pernah menikmati Mie Sedaap akibat dari kegiatan promosi penjualan tersebut.
Berdasarkan latar belakang di atas, dan pentingnya mengetahui pengaruh motivasi konsumen terhadap keputusan beli yang dikaitkan dengan variabel produk, harga, maupun iklan, maka penulis melakukan penelitian dengan mengambil judul
MOTIVASI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN BELI MIE INSTAN MERK “MIE SEDAAP” (Studi Kasus Pada Mahasiswa STIE Kerjasama )
B. Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana profil konsumen Mie Sedaap pada mahasiswa STIE Kerjasama Yogyakarta.
2. Apakah motivasi konsumen dipengaruhi oleh variabel persepsi terhadap produk, persepsi terhadap harga dan persepsi terhadap promomsi berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan beli
3. Variabel apakah yang paling dominan berpengaruh terhadap motivasi konsumen untuk membeli mie instant merk Mie Sedaap diantara variabel persepsi produk, harga dan promosi
C. Batasan Masalah.
Luasnya masalah yang diteliti dan untuk memperjelas faktor-faktor yang mempengaruhinya maka penelitian ini dibatasi dan terfokus pada:
1. Produk
Produk yang diteliti meliputi kualitas/mutu yaitu rasanya, kekenyalan mie, komposisi bumbu, serta berat mie yang tercantum dalam kemasan
2. Harga
Harga yang dimaksud adalah kesesuaian hargai dengan kuantitas, image harga murah, harga terjangkau oleh segmen pasarnya.
3. Promosi
Promosi yang akan diteliti adalah promosi melalui iklan di televisi dan promosi penjualan dengan adanya stand penjualan Mie Sedaap di STIE Kerjasama.
4. Saluran Distribusi
Saluran distribusi adalah rangkain perantara , baik yang dikelola pemasar atau independent dalam menyampaikan produknya.Kegiatan saluran distribusi yang dilakukan oleh Mie Sedaap menggunakan saluran penjualan seperti halnya perusahaan pesaing untuk itu variabel saluran distribusi dipandang kurang tepat apabila dimasukkan sebagai salah satu variabel pengaruh motivasi (kaitannya dengan pesaing)
D. Tujuan Penelitian.
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui responden Mie Sedaap dalam penelitian, yakni mahasiswa/mahasiswi
STIE Kerjasama Yogyakarta.
2. Mengetahui tanggapan konsumen terhadap persepsi produk, harga serta promosi.
3. Mengetahui faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap motivasi konsumen dalam membeli Mie Sedaap, diantara variable persepsi produk, promosi, iklan.
E. Hipotesis.
Hipotesis merupakan suatu dugaan atau jawaban yang dianggap benar dan bersifat sementara, karena masih harus dibuktikan dengan serangkaian pengujian.
Hipotesis yang akan diuji adalah:
1. Motivasi konsumen terhadap variabel persepsiproduk, harga serta promosi berpengaruh terhadap keputusan beli Mie Sedaap.
2. Variabel dominan yang mampu memotivasi konsumen untuk pengambilan keputusan beli Mie Sedaap adalah variabel persepsi promosi
F. Metodologi.
1. Populasi dan sampel
a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa STIE Kerjasama.yang pernah mengkonsumsi Mie Sedaap.
b. Sampel
Sampel yang diambil sebanyak 120 responden dengan menggunakan metode purposive sampling
Purposive sampling yaitu metode pengambilan sampel dimana anggota sampel berdasarkan pada ciri-ciri tertentu yang dianggap mempunyai hubungan erat dengan ciri populasi.
Asumsi yang digunakan mengkonsumsi sama dengan pengambilan keputusan beli.
2. Data yang diperlukan.
Data yang diperlukan mencakup karakteristik konsuman tentang berbagai hal produk, harga, saluran distribusi, promosi, alasan pengambilan keputusan pembelian dan tanggapan konsumen terhadap variabel produk, harga, dan promosi serta berbagai hal tentang produk.
3. Metode Pengumpulan Data.
a. Observasi.
Observasi yaitu metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung terhadap produk dan mahasiswa/mahasiswi yang mengkonsumsi Mie Sedaap sebagai respondennya.
b. Kuesioner.
Metode kuesioner merupakan cara pengumpulan data dengan cara memberikan daftar pertanyaa kepada responden yang membeli (mengkonsumsi) Mie Sedaap.
c. Wawancara.
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab secara langsung kepada responden.
4. Metode Analisis Data.
Untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan dan maksud penelitian maka analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif dan kuantitatif.
a. Analisis kualitatif
Yaitu analisis yang digunakan berdasarkan hasil jawaban yang diperoleh dari responden kemudian ditabulasikan untuk mengungkap profil konsumen Mie Sedaap.
b. Analisis kuantitatif
Analisis kuantitatif yaitu menganalisis data yang berupa angka dengan menggunakan rumus statistik.
Alat analisis kuantiitatif:
1) Analisis Regresi Linier Berganda ( Algifari, 1997:156)
Y= a + bX1 +cX2 +dX3
Dimana:
Y = Keputusan konsumen dalam pembelian Mie Sedaap dalam satuan bugkus /bulan
a = Konstanta
b,c,d = Koefisien regresi dari variabel bebas
X1 = Persepsi terhadap produk
X2 = Persepsi terhadap harga.
X3 = Persepsi terhadap promosi.
Bobot penilaian yang diperoleh berdasarkan tanggapan responden
Sangat Setuju (SS) : Bobot nilai 5
Setuju (S) : Bobot nilai 4
Netral (N) : Bobot nilai 3
Tidak Setuju (TS) : Bobot nilai 2
Sangat Tidak Setuju (STS) : Bobot Nilai 1
2) Uji F (Uji Model)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui secara serempak/bersama variabel bebas yakni persepsi terhadap produk, persepsi terhadap harga dan persepsi terhadap promosi, apakah mempunyai hubungan yang signifikan atau tidak terhadap variabel terikat yakni keputusan beli Mie Sedaap/bulan (Y)
Pengujian ini dilakukan dengan derajat keyakinan 95% dan α = 5%
Apabila :
F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak
Ho diterima artinya secara serempak variabel persepsi terhadap produk, harga dan promosi tidak berpengaruh positif terhadap keputusan beli Mie Sedaap
Ha diterima artinya artinya secara serempak variabel persepsi terhadap produk, harga dan promosi berpengaruh positif terhadap keputusan beli Mie Sedaap.
3) Uji t (Uji Parsial)
Pengujian ini dilakukan untuk menguji koefisien secara individual/terpisah antara masing-masing variabel bebas yakni persepsi terhadap produk, persepsi terhadap harga dan persepsi terhadap promosi apakah mempunyai hubungan yang signifikan atau tidak terhadap variabel terikat yakni keputusan beli Mie Sedaap/bulan,
Uji statistik yang dilakukan adalah uji-t dengan derajat keyakinan 95% dan α = 5%
Apabila:
t-hitung > t-tabel : Ho ditolak, Ha diterima
t-hitung < t-tabel : Ho diterima, Ha ditolak
-t-hitung < t-tabel < t-hitung : Ho ditolak, Ha diterima
Ho diterima artinya secara parsial variabel persepsi terhadap produk atau harga ataupun promosi tidak berpengaruh positif terhadap keputusan beli Mie Sedaap.
Ha diterima artinya secara parsial variabel persepsi terhadap produk atau harga ataupun promosi berpengaruh positif terhadap keputusan beli Mie Sedaap.